20150517

Tugas Kemampuan Menyimak 2

Teknik Pembelajaran Menyimak



Pembelajaran menyimak hanya sebatas kegiatan mendengarkan. Maka dari itu diperlukan diperlukan suatu teknik pembelajaran menyimak yang bisa secara mudah diterapkan oleh guru, sehingga dapat memudahkan proses belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa bisa dilatih. Kali ini saya memilih jenjang pendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama)



Berikut beberapa teknik pembelajaran menyimak yang bisa diterapkan di kelas :

a.    Dengar - Ulang - Ucap
Siswa menyimak apa yang diucapkan guru, kemudian siswa mengucap ulang apa yang disimaknya. Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kalimat, ungkapan, kata-kata mutiara, peribahasa dan puisi-puisi pendek. Model itu dapat dibacakan atau disajikan dalam bentuk rekaman. Pengulangan kalimatnya dapat dilaksanakan secara klasikal, kelompok, dan individual.

Contoh :
Guru: Dengan ibu hendaknya hormat
         Supaya badan dapat selamat
Siswa: Dengan ibu hendaknya hormat
           Supaya badan dapat selamat

b.   Dengar - Tulis (Dikte)
Dengar - Tulis (Dikte) mirip dengan Dengar – Ulang - Ucap. Model ucapan yang digunakan dalam Dengar - Ulang - Ucap dapat digunakan dalam Dengar - Tulis. Dengar - Ulang - Ucap menuntut reaksi bersifat lisan, sedangkan Dengar - Tulis menuntut reaksi bersifat tulisan. Materinya sudah meningkat, tidak bahasa Indonesia tetapi bahasa asing. Siswa bisa membedakan jika ditulis.
       
        Contoh:
-          Tonight – Two night                     -          Two – To
-          Leaf – Leave                               -           Love – Laugh

c.    Dengar - Kerjakan
afiantii.blogspot.com/School
Model ucapan yang digunakan dalam metode ini berisi kalimat-kalimat perintah. Siswa yang menyimak isi ucapan merespons sesuai dengan instruksi. Reaksi biasanya dalam bentuk perbuatan.

Contoh:
Guru membacakan atau menyajikan sebuah puisi.
Sukma Pujangga                                                                                          J.E Tetangke
O, lepaskan daku dari kurungan
Biarkan daku terbang melayang
Melampaui gunung, nyebrang harungan
Mencari cinta, kasih dan sayang.

Aku tak ingin dipagari rupa!
Ku suka terbang tinggi ke atas,
Meninjau hidup aneka puspa,
Dalam alam tak terbatas.

Setelah puisi selesai dibacakan atau disajikan, guru memberikan sebuah perintah atau pertanyaan. Misalnya siswa disuruh menganalisis puisi.
Pertanyaan:
1.   Tentukan majas yang ada dalam puisi tersebut!
2.   Apakah maksud yang ingin disampaikan pengarang dalam puisi tersebut?

d.   Dengar - Terka
Dalam teknik pengajaran menyimak ini, guru menyusun deskripsi suatu benda atau mainan atau apa saja yang diketahui siswa tanpa menyebutkan nama bendanya. Kemudian deskripsi tersebut diperdengarkan kepada siswa, siswa menyimak teks deskripsi tadi kemudian menerkanya.

Contoh:
Guru memberikan sebuah tebakan kepada siswa, dan siswa diminta untuk menerkanya.

Tebakan
Aku tidur jika aku sedang kerja, orang setia menunggu aku bangun. Tapi kalau aku tidak sedang bekerja aku berdiri. Tidak ada kata libur bagiku, setiap hari aku bekerja tanpa mengenal lelah, karena aku tak tahu lelah itu apa. Tubuhku kecil, tapi aku  tidak lemah dan tubuhku juga  panjang serta berwarna. Hampir setiap hari aku terkena sengantan panasnya matahari, dinginnya air hujan, dan juga dinginnya salju. Tapi aku tak pernah mengeluh. Tubuhku sangat sederhana, semua orang didunia ini membutuhkanku. Sering beberapa orang meremehkanku, dan kebanyakan sebagian dari orang – orang itu celaka.
Saat bekerja aku harus dibantu oleh seseorang. Aku tak bisa bekerja sendiri. Rekanku sangat setia padaku, bahkan seringkali dia berlama-lama bekerja denganku. Sampai tak pulang saat lebaran demi bekerja denganku. Warna tubuhku merah-putih. Saat aku bekerja, ada sebuah benda panjang yang melintas. Tapi aku sangat menikmati pekerjaanku. Aku harap suatu saat semua orang menghargai keberadaanku dan tidak meremehkan aku lagi.

Jawaban: Palang rel kereta api.

         e. Memperluas Kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat.Siswa mengucapkan kembali. Kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat pertama dengan kelompok kata yang diucapkan terakhir oleh guru. Hasilnya kalimat yang diperluas.

Contoh :
Guru     : Ibu pergi
Siswa   : Ibu pergi ke pasar
Guru     : Ibu pergi ke pasar tadi pagi
Siswa   : Ibu pergi ke pasar tadi pagi membeli sayur
Guru     : Ibu pergi ke pasar tadi pagi membeli sayur lodeh
Siswa   : Ibu pergi ke pasar tadi pagi membeli sayur lodeh untuk sarapan

f.                             f. Menemukan Benda
Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda-benda tersebut yang sudah dikenal siswa. Kemudian benda- benda tersebut dimasukkan ke sebuah kotak terbuka. Kemudian guru menyebutkan nama sesuatu benda. Siswa mencari benda yang diucapkan guru, kemudian memperlihatkannya kepada teman-temannya

Contoh:
Guru meletakkan berbagai macam peralatan tulis seperti pensil, bolpoin, penghapus, correction fluid, penggaris, rautan, dan lain sebagainya. Guru menyebutkan salah satu benda dan siswa mengambilnya dari kotak, kemudian siswa disuruh mendiskripsikan benda yang dimaksud.

.     g. Siman bilang
Seorang siswa berperan sebagai Siman dan maju ke depan kelas. Setiap akan memberikan perintah, siswa yang berperan sebagai Siman harus mengucapkan “ Siman berkata …..” terlebih dahulu dan semua siswa lain wajib mengikuti perintah tersebut. Jika siswa lain tidak melakukan perintah atau dalah dalam melakukan maka akan terkena hukuman. Apabila siswa yang didepan tidak mengucapkan “ Siman berkata …..” di awal kalimat maka siswa lain tidak boleh menuruti perintah tersebut karena bukan Siman yang berkata.

Contoh:
Siswa di depan            : Siman berkata, angkat tangan!
Siswa lain                    : (Angkat tangan)
Siswa di depan            : Siman berkata, tepuk tangan!
Siswa lain                    : (Tepuk tangan)
Siswa di depan            : Silakan kamu berdiri!
Siswa lain                    : (Diam, tanpa respon)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Honey Bunny Template by Ipietoon Cute Blog Design