20150518

Materi Simakan dari Film Divergent

Kepahlawanan Tokoh Beatrice Prior dalam Film Divergent

Pendahuluan
Karya sastra merupakan suatu karya imajinatif dari seseorang yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya sastra juga banyak memberikan gambaran kehidupan sebagaimana yang diingingkan oleh pengarangnya sekaligus menunjukkan sosok manusia sebagai insan seni. Sastra mempunyai sifat dulce es utile yaitu bermanfaat dan menyenangkan sehingga subyektif.


Karya sastra fiksi berisi tentang persoalan-persoalan manusia. Seorang pengarang secara langsung atau secara tidak langsung telah menuangkan persoalan sosial ke dalam karyanya. Hal ini dimungkinkan karena pengarang biasanya cenderung dipengaruhi oleh apa yang dirasakan, dilihat dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan pengalamannya maupun pengalaman orang lain.
Salah satu karya sastra selain novel, puisi, cerpen, dan drama adalah film. Film merupakan suatu bentuk komunikasi massa dimana penyampaian pesan ditransfer dari unsur visual dan unsur audio. Kedua unsur ini dipadukan menjadi suatu media untuk menyampaikan informasi hiburan, sosial, pendidikan, dan komersil. Film mempunyai kemampuan yang kreatif, karena film mampu menggambarkan realitas yang ada dengan gambaran imajinatif yang dapat menyuguhkan hiburan, renungan, dan refleksi bagi penonton atau masyarakat yang menyaksikannya.
Film yang baik merupakan media komunikasi, menghubungkan masa lampau dengan masa sekarang dengan mencerdaskan dan mencerahkan bangsa karena memberikan nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang dapat direfleksikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, film juga merupakan pendeskripsian ciri khas budaya bangsa yang bisa menggambarkan masyarakat dari alur jalan cerita, peran tokoh dan karakter, sinematografi, dan lain-lain.
Tujuan dari pembuatan film adalah supaya film yang dibuat dapat dipahami makna dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya serta apa yang terdapat dalam film merupakan hal yang  ingin disampaikan seniman film atau pembuat film kepada penontonnya.
Disadari atau tidak, film adalah bahasa komunikasi yang paling cepat ditangkap oleh manusia, sehingga melalui film, kita dapat mengerti apa amanat cerita film tersebut. Siswa SMA merupakan siswa yang mempunyai wawasan luas terutama yang menyangkut mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pernyataan ini tidak salah karena sejak duduk di bangku SD mereka sudah diberi mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat dua keahlian yang harus dikuasai oleh siswa yaitu tentang Bahasa dan Sastra. Dua keahlian dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut haruslah seimbang dalam penerapan pengajarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak hanya memberatkan pada salah satu keahlian bahasa saja.
Saya memilih film Divergent sebagai bahan membuat materi simakan kali ini, karena menurut saya film ini sangat mendidik dan menarik serta sangat cocok disaksikan oleh pada remaja/anak SMA.
Diskripsi Film Divergent
Judul               : Divergent
Durasi Film     : 139 menit 40 detik
Pemain             : Shailene Woodly (Beatrice Prior/Tris)
                          Ansel Elgort (Caleb Prior)
                          Tony Goldwyn (Andrew Prior)
                          Ashley Judd (Natalie Prior)
                          Theo James (Four/Tobias Eaton)
                          ZoĆ« Kravitz (Christina)
                          Kate Winslet (Jeanine Matthew)
                          Jai Courtney (Eric)
                          Maggie Q (Tori)
                          Christian Madsen (Al)
Sutradara         : Neil Burger
Produksi          : Summit Entertainment, Red Wagon
Genre              : Fantasi, Fiksi Ilmiah, Dystopia
Rating              : Remaja
Tanggal Rilis   Materi Simakan : 21 Maret 2014
Negara             : Amerika Serikat
Bahasa             : Inggris                         

Dikalangan remaja film bergenre dystopia sudah tidak asing lagi. Selain Divergent, film bergenre dystopia yang lain adalah The Hunger Games, The Maze Runner, Resident Evil, dan masih banyak lagi yang lain. Minat remaja untuk menonton film dari luar negeri sangat tinggi. Maka dari itu saya memilih film Divergent sebagai bahan penelitian dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas.
Divergent merupakan film buatan sutradara Neil Burger. Divergent adalah sebuah film yang diangkat dari novel yang berjudul sama karya penulis asal Amerika, Veronica Roth dan rilis pada tanggal 21 Maret 2014 di Amerika Serikat. Novel ini merupakan salah satu dari novel trilogi karya Veronica Roth. Sekuel dari novel Divergent adalah Insurgent yang juga diangkat ke layar lebar dan rilis pada tanggal 20 Maret tahun 2015. Divergent adalah salah satu film bergenre aksi, fantasi, fiksi ilmiah, dan dystopia.
Dystopia berasal dari kata Yunani, dys, yang artinya sakit atau jelek, dan topos yang artinya tempat. Dystopia adalah sebuah visi, biasanya tentang masyarakat masa depan, yang berkembang sebagai versi negatif utopia. Masyarakat dystopia umumnya hidup di bawah pemerintah yang totaliter  atau otoriter, atau diawasi di bawah pengawasan sosial yang ketat dan menindas. Dystopia biasanya terjadi pada masa depan bayangan atau sejarah alternatif, dan eksis akibat perbuatan manusia (merujuk kepada kesalahan yang dilakukan atau malah hanya merujuk kepada tindakan manusia yang sekadar berdiam diri dalam menghadapi masalah).

Film ini menceritakan tentang Chicago di masa depan ketika dunia dibagi berdasarkan faksi atau karakter manusia. Divergent menggunakan konsep distinctness (keberbedaan). Dalam film ini diceritakan hanya beberapa bagian dunia yang mampu bertahan setelah terjadi peperangan, itupun diatur dengan sistem yang sama sekali baru: masyarakat dibagi menjadi 5 faksi (koloni/kelompok), yang tentu saja berdalih untuk menjaga kedamaian dunia. Divergent hanya sebagai istilah untuk orang yang tidak masuk dalam 5 faksi karakter tersebut, dikarenakan memiliki banyak macam kepribadian yang menonjol didalam dirinya.




Sinopsis
Film aksi Divergent menceritakan tentang manusia dewasa yang dibagi menjadi 5 jenis faksi/kelompok menurut karakteristik mereka masing – masing. Kelima jenis faksi tersebut adalah Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani), dan Abnegation (penolong tanpa pamrih). Sedangkan untuk kategori Divergent adalah kategori yang tidak termasuk dalam kelima jenis faksi/kelompok tersebut karena memiliki berbagai macam kepribadian yang menonjol dalam dirinya.
Sebelum masuk faksi, seseorang harus melewati tes penentuan faksi (tes kecakapan) saat sudah menginjak usia enam belas tahun, sebuah ujian yang bertujuan untuk mengenali diri sendiri, sehingga keesokan harinya mampu memilih salah satu faksi yang diinginkan. Memilih untuk tetap di faksi sebelumnya, tetap bersama keluarganya, atau sebaliknya, meninggalkan keluarga dan memilih faksi yang lain. Beatrice Prior atau yang lebih dikenal Tris (Shailene Woodley) adalah salah satunya. Konflik dimulai saat Tris mendapati hasil test-nya tidak bisa disimpulkan. Ternyata, hasilnya Tris tergolong tingkat yang seimbang antara perpaduan faksi Abnegation, Dauntless, dan Erudite, yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang Divergent.
Konflik semakin meruncing setelah Tris tahu bahwa Divergent adalah golongan yang diburu untuk dimusnahkan. Dalam sistem yang sengaja dibuat untuk menjaga kedamaian pasca perang tersebut, golongan Divergent dianggap sebagai golongan yang tidak dapat dikontrol, mempunyai pikiran yang bekerja dengan banyak cara dan sulit menyesuaikan perintah. Sehingga dinilai mengancam kedamaian dunia. Kita sebut Divergent dengan istilah kita sehari-hari: teroris.
Identitas Divergent Tris berhasil disembunyikan oleh penguji test-nya, Tori (Maggie Q) dan dalam pemilihan faksi, Tris memilih untuk masuk faksi Dauntless. Cerita berlanjut semakin menarik, kita dibawa ke The Pit: tempat berlatih dan pusat kehidupan para Dauntless. Diceritakan tentang kegilaan-kegilaan para Dauntless dengan karakter unik dan kerennya mereka. Pelatihan anak baru di The Pit dipimpin oleh dua orang: Eric dan Four. Dua orang yang salah satunya mendukung tokoh utama dan satunya lagi sebagai penekan.
Fakta yang mengejutkan adalah ketika Tris tahu bahwa salah satu instrukturnya, Four (Theo James), juga seorang Divergent. Tris dan Four-pun tetap berusaha untuk bertahan hidup di tengah persaingan politik yang ingin menyingkirkan para Divergent. Terutama menegakkan keadilan dari Erudite (yang dipimpin oleh seorang jenius dan berbahaya, Jeanine Matthews (Kate Winslet)) yang mengusahakan faksinya menjadi faksi paling besar. Ditambah lagi kakak laki-laki Tris, Caleb Prior (Ansel Elgort) yang terpilih ke dalam faksi tersebut.




Pembahasan
Tokoh utma dalam film ini adalah Beatrice Prior. Beatrice terlihat sangat kuat dan menawan. Dia bertarung bak seorang laki-laki demi menjaga dirinya yang keberadaannya mengancam orang-orang disekitarnya. Hal ini disebabkan karena adanya suatu kepribadian yang berbeda dengan orang lain. Beatrice atau Tris yang berasal dari faksi Abnegation terlihat dangat berbeda dengan orang-orang yang berada di faksi yang sama dengannya.
Jika didalam dunia nyata faksi Abnegation bisa digambarkan sebagai masyarakat yang mempunyai sifat dermawan. Mereka tidak pernah mementingkan diri sendiri, berdedikasi untuk membantu orang lain, dan bahkan memberiikan bantuan kepada factionless.Factionless ini jika dalam dunia nyata digambarkan sebagai orang-orang tunawisma yang hidupnya bergantung kepada orang lain. Digambarkan sebagai orang-orang miskin yang tidak mempunyai apa-apa. Dalam film, factionless adalah mereka yang tidak cocok dalam faksi apapun.
Erudite, sebuah faksi yang terdiri dari golongan orang-orang pintar, mereka yang menghargai pengetahuan dan logika. Di dunia nyata para politikuslah yang sifatnya hampir sama dengan para Erudite, tapi hanya sebagian kecil, karena kebanyakan dari mereka melakukan penyelewengan jabatan, contohnya korupsi yang kali ini seperti menjadi sebuah trend untuk para pejabat.
Faksi berikutnya adalah Amity, sekelompok masyarakat penggarap lahan. Golongan orang-orang yang dipenuhi kebaikan dan harmoni, selalu bahagia. Faksi ini dalam dunia nyata menggambarkan orang-orang desa yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Kehidupan mereka terlihat bahagia meskipun tidak selamanya mereka merasakan kebahagiaan itu. Sebagian besar dari mereka juga memiliki sifat baik hati.
Selanjutnya adalah faksi Candor, golongan orang-orang yang menghargai kejujuran dan aturan. Mereka mengatakan kebenaran, bahkan disaat mereka berharap bahwa mereka tidak harus mengatakannya. Contoh dalam dunia nyata adalah para hakim. Mereka dituntut untuk mengatakan kebenaran. Tak peduli siapaun terdakwanya, entah itu orang-orang di atas mereka, maupun orang-orang terkenal yang sampai pelosok negeripun tahu siapa mereka.
Faksi yang terakhir adalah Dauntless. Faksi yang dipilih oleh Tris. Dauntless terdiri dari orang-orang yang mempunyai kewajiban sebagai pelindung, berani, tak kenal takut, dan bebas. Dalam dunia nyata sangat jelas digambarkan sebagai tentara maupun polisi.
Seperti dalam kehidupan nyata, pada film ini antar faksi juga mengalami perselisihan, saling berebut kekuasaan. Faksi Erudite diam-diam ingin menguasai Chicago yang pada saat itu berada dalam pemerintahan faksi Abnegation. Erudite menjanjikan kehidupan yang tenteram dan damai, tapi itu semua hanya omong kosong karena Erudite tidak hanya ingin memerintah tapi juga mengendalikan seluruh faksi. Salah satu cara yang dilakukan adalah memusnahkan Divergent selain itu dengan bekerjasama dengan Dauntless, Erudite ingin membunuh semua warga faksi Abnegation.
Dalam dunia nyata tentu banyak sekali kejadian seperti itu demi menginginkan kekuasaan. Beberpa orang melakukannya dengan cara kotor tanpa memperdulikan orang-orang lain disekitarnya. Kebanyakan pemimpin yang sudah menjalankan pemerintahannya tidak “terlalu peduli” dengan masyarakat kecil, mereka terlena akan kekuasaan dan harta.
Kepahlawanan sosok Tris terlihat pada saat dia bertekad untuk bisa melindungi seluruh anggota keluarganya dan orang-orang dalam faksi Abnegation. Dia tidak terima jika semua orang dari faksi ini dibunuh, terlebih lagi Tris berasal dari faksi ini.
Dalam dunia nyata sosok Tris digambarkan sebagai seorang teroris. Hal ini dikarenakan Tris memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Mampu menyelesaikan masalah dengan cara singkat. Kata teroris mempunyai konotasi yang buruk, tapi Tris tidaklah seburuk itu. Memang sebagian besar Divergent sangat meresahkan dan membuat takut orang-orang disekitarnya sama halnya dengan teroris, tapi Tris dapat menutupi semua keburukan itu dengan sikap heroiknya yaitu melindung faksi aslinya, Abnegation, bahkan tidak ada salah satupun faksi yang mampu mengendalikan para Divergent.
Ibunya meninggal ditembak salah satu tentara Dauntless saat melindungi Tris, begitu juga ayahnya. Dia terlihat sangat berani melebihi ekspektasi ayahnya yang hanya tahu bahwa Tris adalah anak yang lemah.
Pada awal dimulainya film Beatrice sudah mengalami konflik batin. Dia bingung saat harus memutuskan faksi mana yang harus dia pilih. Disatu  sisi Beatrice takut jika hasil tesnya mengatakan bahwa dia bukan Abnegation, itu berarti Beatrice harus meninggalkan keluarganya. Tapi Beatrice lebih takut jika hasilnya mengatakan dia harus tinggal. Disisi lain dia sangat ingin masuk dalam faksi Dauntless. Ketertarikannya pada faksi Dauntless jelas terlihat saat Beatrice melihat anak – anak Dauntless bergiliran melompat dari kereta.
Mengingat dia adalah seorang Divergent, dia memutuskan untuk memilih faksi Dauntless karena dia merasa lebih cocok dalam faksi itu. Meskipun dia memiliki perpaduan yang seimbang antara faksi Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Tak hanya itu, Beatrice juga tokoh yang selalu berusaha sebaik mungkin, tidak gampang menyerah dan tidak mudah putus asa. Dia juga sangat pemberani, terbukti saat Tris menggantikan posisi temannya di papan lempar pisau karena temannya selalu saja meleset saat melempar dan diberi hukuman kecil oleh Eric.
Tak hanya nilai – nilai tentang sikap atau perilaku, dalam film ini juga mengandung nilai sosial, persahabatan, dan kekeluargaan. Nilai sosial sangat jelas ditunjukkan oleh faksi Abnegation yang tidak pernah mementingkan diri sendiri, tapi juga peduli terhadap orang lain yang membutuhkan. Bahkan karena mereka dididik untuk memiliki sifat rendah hati, mereka tidak pernah melihat terlalu lama refleksi diri mereka pada cermin karena tidak boleh bangga terhadap penampilan.

Nilai persahabatan sangat terlihat jelas saat Tris menggantikan Al di papan lempar pisau dan membantu Christina untuk bangun saat harus dihukum oleh Eric. Eric bermaksud menceburkan Christina dalam jurang karena pada saat latihan bertarung Christina menyerah dan tidak berusaha melawan. Selain itu nilai kekeluargaan terlihat saat keluarga Prior makan malam, mereka saling berpelukan satu sama lain. Orang tua Tris khawatir jika besok kedua anak mereka memilih faksi yang berbeda, meskipun pilihan ditentukan oleh hasil tes, mereka tetap bisa memilih faksi mana yang menurut mereka cocok.
Tokoh Beatrice/Tris cukup memberikan contoh yang baik. Dia juga sangat menyayangi ibunya. Terbukti pada saat Ibunya mati tertembak oleh salah satu tentara Dauntless dia terlihat begitu sedih dan terpukul. Saat melihat ayahnya mati pun Beatrice terlihat sangat sedih, dia tak bisa berkata apa – apa dan hanya memandangi jenazah ayahnya dengan diam.
Tokoh Tris memang mempunyai sifat-sifat baik yang patut dicontoh, tapi tidak semua sifatnya baik, seperti saat dia harus berbohong bahwa dia masuk dalam faksi Abnegation padahal dia adalah seorang Divergent. Berbohong dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan dalam agama, entah itu berbohong untuk kebaikan maupun keburukan. Tris terlihat saat dia memberitahu orang tuanya bahwa dia sakit maka dipulangkan awal, padahal pengujinya memberitahu Tris bahwa Tris adalah seorang Divergent dan Tris diharuskan untuk tidak memberitahunya kepada siapapun. Kebohongan Tris juga terlihat pada saat Four bertanya mengenai hasil tes Tris setelah dia mengetes Tris, Tris mengaku bahwa hasilnya adalah Abnegation, tapi Four tidak percaya begitu saja, dia berusaha mencari jawaban dengan mengtes Tris di hari berikutnya.


Kekurangan film Divergent
Kekurangan film ini adalah kurangnya pengenalan karakter. Film ini kebanyakan hanya focus pada karakter Beatrice padahal masih ada bagian yang bisa digali untuk saling berinterakasi antar tokoh-tokoh didalamnya. Adegan pertarungan dalam film ini juga kurang mendominasi. Begitu juga dengan beberapa faksi yang tidak diceritakan secara mendetail. Beberapa momen dalam film ini kurang dibuat dramatis. Klimaks film ini berjalan begitu datar, standard dan sama sekali tidak menegangkan. Segala keseruan dan daya tarik Divergent justru luntur pada klimaksnya yang terkesan buru-buru. Tidak terlalu buruk tapi jelas penurunan drastic setelah paruh awal yang menarik. Meskipun begitu, tetapi film ini boleh dikatakan sebagai film adaptasi novel yang cukup sukses dengan film yang berdurasi lebih kurang 135 menit itu.

Kelebihan film Divergent
Kelebihan dari film ini adalah mudah dimengerti, begitu juga dengan akting para pemainnya yang baik. Film ini menjadi menarik karena menyelipkan isu sosial didalamnya. Menarik karena semua hal tersebut dijadikan pondasi utama dari dunia yang dibangun beserta kebudayaan yang dibangun oleh masyarakat dalam  dunia tersebut. Dasar cerita Divergent adalah tentang masyarakat yang dikelompokkan, bukan lagi sekedar perbedaan kasta, tapi dikelompokkan berdasarka “jadi diri” mereka. Ini adalah bentuk jurang sosial yang disajikan lebih “halus” daripada jurang si kaya dan si miskin.




Penutup
Dari pembahasan di atas, dapat disimpilkan bahwa tokoh Tris dapat diidentifikasikan sebagai tokoh yang sangat pemberani, tidak mudah putus asa, pantang menyerah, dan tidak egois. Tris juga mempunya sifat buruk yaitu dia berbohong, meskipun itu untuk kebaikan dirinya. Tris juga terlihat bahwa dia sudah kecewa kepada seseorang, dia akan susah untuk memaafkan. Adapun penjelasan kelima aspek permasalahan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Tujuan
Saya memilih film ini sebagai bahan penelitian tentu memiliki tujuan yaitu saya ingin setelah mendapatkan materi ini, siswa SMA bisa mencontoh sifat-sifat Tris yang begitu berani menghadapi segalanya. Tris mampu melawan pimpinan Erudite yaitu Jeanine Matthew yang terlihat sangat licik. Selain itu siswa juga dapat mempelajari bagaimana mengidentifikasi seorang tokoh dalam sebuah film.
2.      Alasan
Alasan mengapa saya memilih film ini karena menurut saya film ini sangat mendidik. Selain itu film ini dapat memberikan contoh kepada anak-anak SMA bahwa kita harus tetap berani menghadapi segalanya apapun rintangannya. Film Divergent juga sangatlah mudah dipahami. Setiap tokoh dalam film ini juga kebanyakan memberikan contoh yang baik untuk para anak SMA, karena film ini mennggambarkan masa remaja yang beranjak dewasa yang harus memegang tanggung jawab yang lebih besar.
3.      Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam film ini sangat mudah dipahami. Bahasanya juga tidak terlalu formal tapi masih sopan dan juga kekinian. Tidak seperti film bergenre fantasi lain yang kebanyakan menggunakan bahasa kiasan yang sulit dipahami, dalam film ini tidak terlalu banyak bahasa kiasan yang dipakai. Karena film ini merupakan film bergenre fiksi ilmiah dan dystopia yang menceritakan tentang masa depan, maka banyak istilah baru yang terdengar asing di telinga seperti nama-nama faksi.
4.      Dampak
Setelah siswa menyaksikan film ini/mendapat materi tentang film ini, mereka dapat memahami seberapa besar kepahlawanan tokoh Tris. Selain itu siswa dapat mencontoh sifat-sifat baik Tris. Tak hanya itu, mereka juga dapat mengidentifikasi sosok Tris dalam film dan juga dapat menggapai apa yang dicita-citakan, karena film ini menggambarkan tokoh Tris yang mencoba menghapus persepsi orang bahwa seorang Divergent itu berbahaya dan hanya bisa memberontak. Perbedaan tidak bisa menjadi penghalang dalam melakukan semua hal positif. Siswa akan menjadi semakin optimis dalam meraih cita-citanya karena dengan kekurangan yang ada dalam diri mereka bisa ditutupi dengan kelebihan yang mereka miliki.

5.      Manfaat
Dengan  menggunakan film ini sebagai bahan penelitian, saya berharap dapat bermanfaat bagi para siswa Sekolah Menengah Atas. Mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi seorang tokoh dalah sebuah film, baik film dari luar negeri maupun film Indonesia. Tak hanya itu, dalam film ini banyak sekali sifat baik yang patut kita contoh dari seorang tokoh utama yaitu Beatrice Prior.


Argumentasi
Film ini menurut saya sangat mendidik, terutama tentang membantu satu sama lain sesama manusia, karena didunia ini kita tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan bantuan orang lain. Materi ini pun pasti akan mudah diserap oleh para siswa SMA karena mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami pula.

Saran

Yang penulis sarankan setelah siswa SMA mendapatkan materi ini adalah mereka tidak hanya mengapresiasi film dalam negeri saja tetapi juga luar negeri, karena tidak semua film luar negeri berisi konten-konten yang tidak tepat untuk pendidikan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Honey Bunny Template by Ipietoon Cute Blog Design